
Dalam legenda dan mitologi Jepang, dikenal adanya perang sembilan dewa atau “Ancient war of 9 Gods”. Perang besar ini terjadi di masa lalu yang belum bisa diperkirakan kapan dan dimana. Peperangan ini adalah peperangan antar Yokai atau siluman yang memiliki kekuatan luar biasa dan disebut sebagai makhluk-makhluk setengah dewa. Mereka saling bertarung satu sama lain. Bahkan, Hokou dan Nekomata membentuk aliansi dan mencoba mendominasi pertempuran. Akhirnya hanya tersisa dua Bijuu yang setingkat dewa yang akhirnya akan menyelesaikan peperangan panjang dan melelahkan ini. Peperangan ini berakhir setelah Yamata no Orochi dan Kyuubi no Yokou bertemu dan bertarung selama 100 tahun. Kyuubi memenangkan pertarungan ini karena dia memiliki chakra yang tidak terbatas.
Partisipan peperangan ini adalah semua Bijuu yang ada dalam mitologi Jepang. Mereka semua akhirnya tersegel dalam kuil-kuil yang tersebar di seluruh Jepang. Berikut ini adalah daftar Bijuu yang mengikuti perang ini:
Sokou

Sokou si ekor empat adalah sebuah makhluk dari cerita mitologi Jepang, berbentuk siput-setengah-ular yang konon tinggal di gunung Fuji, Jepang. Sokou memiliki empat buah ekor dan menyebarkan gas beracun disekitar tubuhnya. Awalnya, Sokou adalah ayam jantan dan ular yang menjalin kasih. Namun akibat pengaruh udara dan racun di pegunungan, kedua hewan itu menyatu dan menjadi besar. Karena berbahaya, seorang ahli ilmu iblis bernama Yamazaki Ishiro menyegel Sokou ke dalam alat dewa Kandang Bulan Berjaring di dasar gunung Fuji, Jepang. Hingga saat ini, beberapa orang masih beranggapan bahwa letusan di gunung Fuji disebabkan oleh dengkuran Sokou ketika sedang tidur.
Peperangan Sembilan Dewa
Sokou bertarung 4 kali, 3 kekalahan oleh Shukaku, Kaku dan Hokou. Sokou melarikan diri ketika berhadapan dengan Raijuu. Sokou memiliki kekuatan fisik terlemah diantara Bijuu. Tingkat chakra/stamina miliknya peringkat ke-6.
Isonade

Peperangan Sembilan Dewa
Dalam cerita mitologi jepang perang sembilan dewa, Isonade, yang memiliki simbol elemen air, mengalami empat pertarungan; dua kali menang (melawan Kaku dan Shukaku), satu kali kalah (melawan Nekomata), dan satu kali melarikan diri (saat melawan Yamata No Orochi). Setelah pertarungan, seorang nelayan sekaligus seorang pejuang yang berani dari Yokohama, Takuma Muramasa, mendekati Isonade kemudian menyegel samehada ke dalam alat sihir guci hiu untuk disegel di dalam kuil air. Akibatnya, Isonade tidak dapat menggunakan chakra masif sehingga tidak membahayakan manusia.
Nekomata

Nekomata adalah sebuah makhluk dari cerita mitologi Jepang, dipercaya sebagai sebuah metamorfosis dari kucing peliharaan. Ia berasal dari Hutan Kematian di utara Hokkaido dan konon pertama kali ditemukan di Hutan Iblis Hokkaido, ia berasal dari Hutan Kematian (berbeda dengan hutan iblis) di utara Hokkaido. Bentuknya berupa monster kucing hitam raksasa, yang terkadang ditampilkan dengan dua sayap malaikat berwarna hitam yang besar. Dia adalah peliharaan Dewa Kematian. Nekomata hidup dari memakan mayat dan jiwa-jiwa orang mati.
Legenda mengatakan, awalnya Nekomata hanyalah seekor kucing peliharaan yang sering disiksa pemiliknya. Setelah si kucing mencapai umur sepuluh tahun, secara perlahan buntutnya akan terbelah menjadi dua bagian, bersamaan dengan meningkatnya kekuatan nujum (shamanism) dan sihir (necromancy) si kucing. Beberapa orang yang mempercayai ini biasanya memotong ekor kucing mereka karena takut berubah menjadi monster.
Nekomata memiliki berbagai macam ilmu sihir dan nujum, tetapi yang paling umum digunakan ialah membangkitkan orang mati dengan kehendaknya. Nekomata dikatakan dapat menciptakan dan mengontrol kematian dengan menggerakan buntutnya atau dengan gerakan kaki depannya. Nekomata memakan orang yang dibencinya, apabila pemiliknya lebih kejam, maka si kucing akan menjadi lebih sadis. Nekomata tidak akan pernah melupakan siksaan oleh seseorang dan akan menyimpan dendam selamanya pada orang tersebut. Bila orang itu sudah mati, maka kerabatnya akan didatangi oleh Nekomata dan dihantui terus menerus. Cara menenangkannya ialah memberikan penghormatan, permohonan maaf dan makanan.
Beberapa cerita rakyat Jepang juga mengatakan bahwa Nekomata dapat merubah bentuk tubuhnya menjadi manusia; bagaimanapun, tidak seperti kebanyakan nekomusume, Nekomata betina cenderung terlihat sebagai wanita tua, memiliki kepribadian buruk, dan selalu menebarkan aroma menyeramkan disekitarnya, yang jika dihirup dalam jangka waktu tertentu akan menyebabkan penyakit dan wabah.
Peperangan Sembilan Dewa
Dalam cerita mitologi Jepang perang sembilan dewa, Nekomata, yang memiliki simbol elemen kegelapan, mencoba untuk mendominasi peperangan. Ia membentuk Aliansi dengan Hokou untuk menyerang Kyuubi, namun usahanya gagal dan nyaris saja tewas dalam pertempuran. Dalam kondisi kritis, ia diselamatkan oleh dewa kematian. Dalam perang ini, Nekomata tercatat bertarung dalam tiga pertarungan; 2 kali menang (melawan Kaku dan Isonade) dan satu kali kalah(Kyuubi).
Shukaku

Shukaku adalah nama salah satu Bijuu yang berbentuk seekor rakun atau Tanuki dalam Bahasa Jepang. Dulunya Shukaku adalah seorang pendeta dari Nara yang berubah menjadi monster karena kekuatan Yamata no Orochi. Dia lalu berubah menjadi rakun raksasa. Kepribadiannya sangatlah konyol dan senang bermain-main, sama seperti rakun pada umumnya. Dia hidup dari jiwa orang-orang yang mati karena pasir dan angin.Tato ungu diseluruh tubuhnya menandakan julukannya sebagai dewa angin.
Gambaran Tanuki yang konyol masa kini telah dikembangkan sejak era Kamakura. Mereka digambarkan seperti anjing rakun besar dengan skrotum yang berukuran raksasa yang menggambarkan Tanuki dalam pandangan artistik yang deskriptif. Tanuki biasa digambarkan dengan testikel mereka yang menggantung di punggung atau dijadikan gendang. Tanuki biasa digambarkan juga dengan perut yang ekstra gendut. Perut mereka juga biasa digambarkan sebagai gendang yang ada di gambaran untuk konsumsi anak-anak di Jepang. Laporan lain mengatakan bahwa Tanuki ialah anggota masyarakat yang tidak berbahaya dan produktif. Beberapa kuil memiliki cerita tentang Tanuki yang bisa menyamar. Kisah yang populer salah satunya ialah Bunbuku Chagama yaitu seorang biksu yang ditipu Tanuki yang mengubah diri menjadi ketel teh. Ada pula yang mengatakan Tanuki sering menipu pemburu dengan menjadi ranting pohon dengan merentangkan tangannya dan menunggu pemburu menjauh dan menjatuhkan diri dari pohon. Terkadang Tanuki juga menipu para pedagang dengan menukarkan barang dengan dedaunan yang mereka sihir sehingga menyerupai uang. Ada juga yang mengatakan kalau daun adalah bagian dari ritual sihir mereka.
Patung Tanuki biasa ditemukan di halaman warung dan kafe di Jepang. Biasanya mereka memakai tutup kepala mangkuk dan memegang botol sake. Shukaku sendiri berarti "peminum" yang sesuai dengan gambaran Tanuki itu sendiri. Kebanyakan patung menggambarkan Tanuki dengan perut besar, dimana ada pula yang menggambarkan skrotum besar sebagai tradisi. Itu juga bisa berarti kesuburan dan kecukupan.
Peperangan Sembilan Dewa
Shukaku bertarung sebanyak lima kali, satu kemenangan atas Sokou, 3 kali kekalahan melawan Isonade, Nekomata dan Raijuu. Shukaku melarikan diri melawan Yamata no Orochi.
0 komentar:
Posting Komentar